Diploma 3
Permanent URI for this communityhttp://repository.stikesyarsi-pontianak.ac.id/handle/123456789/1
Browse
46 results
Search Results
Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S YANG MENGALAMI GOUT ARTHERITIS DENGAN NYERI KRONIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUALA MANDOR(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-23) RISKATujuan penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi skala nyeri pada penderita Gout Arthritis di wilayah kerja puskesmas kuala mandor B dengan menggunakan terapi kompres air hangat dan terapi rebusan daun salam. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berbentuk studi kasus dengan menggunakan rangkaian proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Hasil : Masalah yang ditemukan pada klien ialah nyeri kronis berhubungan dengan kondisi muskeleskeletal kronis, gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan ketidakbugaran fisik, dan defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. Kesimpulan : penerapan teknis kompres air hangat dan terapi rebusan daun salam efektif untuk menurunkan skala nyeri dan menurunkan kadar pada penderita gout arthritis. Saran : Studi kasus ini dapat dijadikan referensi bagi tenaga keperawatan untuk kasus keluarga yang mengalami penyakit gout arthritis dengan masalah nyeri kronis. Kata Kunci : Asuhan keperawatan gerontik, Lansia, Gout arthritis, nyeri kronis.Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN MASALAH DEFISIT PENGETAHUAN DI UPT PANTI SOSIAL REHABILITAS LANJUTAN USIA MULIA DHARMA DINAS SOSIAL PROVINSI KALIMANTAN BARAT(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-23) PUTRI KURNIAWATIPendahuluan : Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas normal. Dengan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami hipertensi dengan masalah defisit pengetahuan serta memberikan edukasi mengenai tanda dan gejala serta pengobatan hipertensi pada lansia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus dengan menggunakan serangkaian proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil : Permasalahan yang ditemukan pada klien adalah defisit pengetahuan terkait kurangnya paparan informasi. Kesimpulan : Edukasi pendidikan kesehatan dengan penerapan terapi relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender efektif mengatasi kurangnya paparan informasi pada klien serta menghilangkan nyeri dan menurunkan tekanan darah tinggi. Saran : Studi kasus ini dapat dijadikan referensi bagi tenaga kesehatan pada kasus lansia yang mengalami masalah hipertensi dengan masakah defisit pengetahuan. Kata Kunci : Asuhan keperawatan gerontik, lanjut usia, hipertensi, defisit pengetahuan.Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y YANG MENGALAMI DIABTES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH TIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-09) REZZI GANDASURILatar Belakang: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolisme tubuh yang menahun akibat hormon insulin dalam tubuh yang tidak dapat digunakan secara efektif dalam mengatur keseimbangan gula darah sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula di dalam darah (hiperglikemia). Angka prevalensi kasus DM di Puskesmas Perumnas II pada tahun 2022 mencapai 1.195 penderita diabetes melitus, kemudian meningkat pada tahun 2023 menjadi 1.284 penderita diabetes melitus. Dampak diabetes melitus jika tidak segera ditangani dapat mempengaruhi berbagai organ sistem dalam tubuh dengan jangka waktu tertentu atau yang disebut dengan komplikasi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat masalah keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Melitus tipe 2 dengan masalah ketidakstabilan kadar glukosa darah dan penerapan senam kaki. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Melitus tipe II dengan masalah ketidakstabilan kadar gukosa darah di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II. Metode: Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ini menggunakan metode pendekatan studi kasus yang dilakukan selama 4 hari. Kesimpulan: Adanya perbedaan perkembangan penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus sebelum dan sesudah dilakukan penerapan senam kaki. Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Ketidakstabila Kadar Glukosa Darah, Senam Kaki.Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M YANG MENGALAMI GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DI RUANG ENGGANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDARSO PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-09) ARVINOD FEBIANLatar belakang: Diabetes melitus menjadi salah satu dari sekian banyak penyakit yang dapat menyebabkan kematian bagi seseorang, hal ini dapat dipengaruhi oleh cara hidup yang tidak benar dalam mengkonsumsi makanan atau minuman, terutama yang mengandung kadar gula yang melebihi batas normal kebutuhan tubuh. Bagi kebanyakan orang, mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis dapat memberikan kepuasaan tersendiri, itulah mengapa diabetes melitus menjadi salah satu penyakit yang memiliki angka penderita tertinggi di dunia. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik membahas dan mengangkat proposal tugas akhir yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Gangguan Sistem endokrin: Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Kulit”. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami gangguan sistem endokrin : diabetes melitus tipe II dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit. Metode: Pelaksanaan Asuhan Keperawatan ini menggunakan metode pendekatan studi kasus yang dilakukan selama 3 hari. Kesimpulan: Adanya perubahan pada ulkus setelah dilakukanya perawatan luka selama 3 hari Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe II, Gangguan Integritas KulitItem KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. F YANG MENGALAMI GOUT ARTHERITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI UPT PANTI SOSIAL REHABILITASI LANJUT USIA DAN REHABILITASI PENYANDANG DISABELITAS PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-08) ANNISA NURHAYATILatar Belakang: Prevalensi gout arthritis menurut WHO (World Health Organization), tahun 2019 sekitar 335 juta orang di dunia, diperkirakan angka ini terus meningkat hingga tahun 2025. Di UPT Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Rehabilitasi Penyandang Disabilitas kasus gout arthritis menduduki peringkat kedua yang diderita oleh lansia yaitu sebanyak 31 orang lansia menderita gout arthritis dari 75 lansia. Gout arthritis memiliki tanda gejala yang khas yaitu adanya keluhan nyeri, dampak nyeri gout arthritis yang dirasakan lansia berupa menurunya kualitas hidup lansia karena nyeri yang sangat menganggu aktivitas sehari-hari. Asuhan keperawatan yang diberikan peneliti pada penderita gout arthritis yaitu menggunakan terapi non-farmakologi dengan penerapan intervensi keperawatan kompres hangat yang dikolaborasi dengan tanaman daun kelor untuk mengurangi nyeri dari gout arthritis. Tujuan: Menganalisis proses Asuhan Keperawatan pada Ny.F yang Mengalami Gout arthritis dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut di UPT Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Rehabilitasi Penyandang Disabilitas. Hasil: Intervensi asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari didapatkan hasil masalah nyeri akut teratasi, gangguan mobilitas fisik teratasi, dan defisit pengetahuan teratasi. Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada Ny. F yang mengalami gout arthritis dengan intervensi keperawatan kompres hangat daun kelor untuk menurunkan skala nyeri Kata Kunci: Gout arthritis, Kompres Hangat Daun Kelor, Nyeri Akut.Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA NY. A YANG MENGALAMI OSTEORHITIS DENGAN NYERI KRONIS DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS KAMPUNG BALI(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-09-17) DEBBY OKTARIYANIPendahuluan : Osteoartritis disebut juga dengan penyakit sendi degeneratif (arthritis degenerative) dan arthritis hipertrofik berkembang secara bertahap dan progresif. Tanda patologis dari penyakit ini adalah kerusakan rawan sendi sebagai akibat dari perubahan biokimiawi, metabolisme, fisiologis, dan patologis. Kelainan ini biasanya muncul pada lansia dan menyerang sendi jari tangan, lutut, panggul, dan punggung. Ketidakrataan tulang rawan sendi menyebabkan kontak tulang dengan tulang dalam sendi, yang mengganggu aktivitas sehari-hari rasa sakit saat bergerak dan ngilu di lutut saat berjalan ini dapat mengganggu kualitas hidup pasien. Tujuan : Penulis dapat memberikan gambaran asuhan keperawatan pada lansia yang mengalami osteoarthritis dengan nyeri kronis di wilayah kerja UPT Puskesmas Kampung Bali. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi kasus dengan asuhan keperawatan proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi dengan melakukan kunjungan rumah selama 4 hari. Hasil : Penerapan intervensi keperawatan gerontik yang dilakukan selama 4 hari untuk mengatasi masalah nyeri kronis teratasi, gangguan mobilitas fisik teratasi, dan gangguan pola tidur teratasi. Kesimpulan : Diharapkan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan komprehensif dengan melibatkan peran serta aktif pasien maupun keluarga sebagai asuhan keperawatan guna mencapai tujuan. Kata Kunci : Asuhan keperawatan, Osteoarthritis, Lansia, Nyeri Kronis.Item KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. N YANG MENGALAMI DIABETES MELITUS DENGAN MASALAH ULKUS DIABETIKUM DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT DI RSUD DR SOEDARSO PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-09-17) HERYANIPendahuluan: Diabetes melitus ditandai hiperglikemia akibat ketidakmampuan pankreas mengeluarkan insulin atau resistensi insulin, dengan ulkus diabetikum sebagai komplikasi serius yang dapat menyebabkan infeksi dan amputasi. Penelitian ini mengkaji asuhan keperawatan pasien DM dengan ulkus diabetikum di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Tujuan: Menilai asuhan keperawatan pada pasien DM dan ulkus diabetikum, meliputi pengkajian, diagnosis, intervensi, tindakan, dan evaluasi. Metode: Penelitian menggunakan studi kasus kualitatif, dengan data dari observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi selama tiga hari (07-09 Mei 2024) di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Hasil: Diagnosis keperawatan meliputi risiko defisit nutrisi dan ketidakstabilan kadar glukosa darah. Intervensi mencakup anjuran diet, pengukuran berat badan, kolaborasi dengan ahli gizi, dan pemantauan gula darah. Perawatan luka dengan metode moist wound healing menunjukkan hasil positif dalam mencegah infeksi, meskipun beberapa kriteria hasil seperti kenaikan berat badan dan stabilitas kadar gula darah belum tercapai. Kesimpulan: Asuhan keperawatan yang komprehensif penting dalam menangani pasien DM dengan ulkus diabetikum. Pengkajian menyeluruh, intervensi tepat, dan evaluasi berkelanjutan dapat memperbaiki kondisi pasien dan meningkatkan kualitas hidup. Kerjasama antara perawat, pasien, dan keluarga juga esensial. Kata Kunci: Diabetes melitus, Ulkus diabetikum, Asuhan keperawatan, Kerusakan integritas kulit, RSUD Dr. Soedarso PontianakItem KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOKARD AKUT (IMA) DENGAN NYERI AKUT DIRUANG ICVCU RSUD DR.SOEDARSO PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-09-17) NAJIDA ULFAStudi kasus ini membahas Asuhan Keperawatan yang dilakukan kepada Tn.R yang memiliki masalah keperawatan utama nyeri akut pada infark miokard akut (IMA). Secara umum tujuan penulis ini adalah dapat memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan pada Tn.R yang mengalami infark miokard akut (IMA) dengan nyeri akut di Rumah Sakit Soedarso Pontianak. Metode : Penyelesaian masalah yang digunakan dengan pendekatan studi kasus yaitu mengacu pada upaya mandiri keperawatan seperti mengobservasi tanda -tanda vital mengobservasi dan mengkaji nyeri secara komprehensif dan memberikan serta mengajarkan pasien untuk memanajemen nyeri dengan dengan cara non farmakologis yaitu dengan Teknik Relaksasi Benson. Hasil intervensi yang dilakukan peneliti bahwa cara Teknik Relaksasi Benson dapat mengatasi masalah nyeri akut dari infark miokard akut (IMA) pada Tn.R secara umum dikatakan berhasil hal ini diindikasikan dengan nyeri akut menjadi berkurang. Saran : Untuk selalu menambah pengetahuan terkait penyakit infark miokard akut (IMA) dengan nyeri akut. Kata kunci : Infark miokard akut (IMA), Nyeri akut, Relaksasi BensonItem KTI (2024): ANALISIS KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MASALAH NYERI AKUT AKIBAT PATOLOGIS SISTEM PERCENAAN: GASTERITIS DI RSUD DOKTER SOEDARSO PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-09-17) SANDIStudi kasus ini membahas Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada Ny. S yang memiliki masalah keperawatan utama nyeri akut pada gastritis. secara umum tujuan penulisan ini adalah dapat memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan pada Ny. S yang mengalami gastritis dengan masalah nyeri akut di rumah sakit soedarso pontianak. Metode penyelesaian masalah yang digunakan dengan pendekatan studi kasus yaitu mengacu pada upaya mandiri keperawatan seperti mengobervasi tanda tanda vital mengobervasi dan mengkaji nyeri secara komprehensif dan memberikan serta mengajarkan klien untuk memanajemen nyeri dengan cara non farmakologis yaitu dengan Teknik relaksasi dzikir. Hasil intervensi yang dilakukan peneliti bahwa cara Teknik relaksasi dzikir dapat mengatasi masalah nyeri akut dari gastritis pada Ny. S, secara umum dikatakan berhasil hal ini di indikasikan dengan nyeri akut menjadi berkurang. Saran: untuk selalu menambah pengetahuan terkait penyakit gastritis dengan masalah nyeri akut. Kata kunci: gastritis, Nyeri akut, relaksasi dzikirItem KTI (2024): ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. L YANG MENGALAMI GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETEL: POST OPERASI FRAKTUR DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK(PERPUSTAKAAN STIKES YARSI PONTIANAK, 2024-08-20) NUR HAPIZALatar Belakang: Fraktur adalah hilangnya sebagian atau seluruh kontinuitas antara tulang dan tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 mencatat bahwa peristiwa fraktur semakin meningkat, tercatat kejadian fraktur kurang lebih 13 juta orang dengan angka prevalensi sebesar 2,7%. Menurut data Kemenkes RI pada tahun (2018) kasus fraktur di Indonesia mencapai prevalensi sebesar 5,5%. Angka prevalensi kasus fraktur di RSUD Dr. Soedarso Pontianak pada tahun 2023 s.d tanggal 18 Oktober terdapat 1420 total jumlah pasien fraktur. Tujuan: Tujuan dilakukan studi kasus ini ialah untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan secara langsung kepada pasien Fraktur. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus ini dilakukan di ruang mahoni lantai 3 RSUD Dr. Soedarso Pontianak, pada tanggal 06-08 Mei 2024. Subjek dalam studi kasus ini ialah 1 pasien dengan diagnosa medis Fraktur Intertrochanter Femur Dextra. Hasil dan Kesimpulan: Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pasien dilakukan perawatan dengan beberapa masalah keperawatan, yaitu nyeri akut, gangguan mobilitas fisik, gangguan integritas kulit/jaringan, risiko syok, perfusi perifer tidak efektif, gangguan pola tidur, dan defisit pengetahuan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada tiap-tiap masalah, terdapat 5 masalah yang teratasi dan 2 masalah keperawatan yang teratasi sebagian ialah nyeri akut dan gangguan mobilitas fisik. Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Muskuloskeletal, Fraktur, Nyeri Akut, Studi Kasus.